Monday, January 26, 2009

Tidak Mau Salaman Tapi Suka Nyubit

Bertemu dengan cewek yang tidak mau jiajak berjabat tangan? Saya yakin Anda semua, para lelaki, sudah sering menemuinya. Untuk menghindari malu, ketika mau berjabat tengan dengan seorang cewek ternyata ia tidak mau, saya, dan juga mungkin Anda semua, memilih mempertemukan kedua telapak tangan kita dan menjulurkannya kepada si cewek. Kalau ternyata ia mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, baru saya akan menjabat tangannya. Ini dilakukan ketika bertemu dengan seorang cewek yang berjilbab, apalagi yang berjilbab besar, atau yang oleh teman-teman disebut dengan "jilbaber."

Tapi saya punya teman cewek yang tidak mau diajak untuk berjabat tangan tapi kalu lagi marah atau lagi gemes dia suka mencubit. Dia juga santai saja ketika menarik-narik tangan kita. Bahkan kalau sedang duduk, dia tidak bereaksi apa-apa ketika dipepet. Loh kok!!!???


Kebetulan yang bersangkutan, ehem..., lumayan oke. Jadi banyak yang memanfaatkan keanehan tersebut untuk sedikit mendapatkan untung. Dan kayaknya si cewek juga merasa untung-untung saja. Memang cewek yang aneh.

Kebetulan si cewek sudah punya pacar. Saya tidak tahu bagaimana mereka menjalani pacaran mereka. Seorang teman yang lebih banyak su'udhdhon dengan cewek yang sudah mau berpacaran berpendapat bahwa ketika dengan pacarnya si cewek pasti mau berpegangan tangan. Bahkan cowoknya pasti sudah dapat "japret" atau jatah preman. Istilah yang biasa digunakan oleh taman tersebut untuk menyebut ciuman dan selebihnya yang dilakukan oleh cowok kepada cewek.

Si cewek bukan saja sudah punya pacar. Ia di mata teman-teman adalah PLAYGIRL. Walaupun dia sudah punya pacar, ia tidak pernah menghalangi-halangi para cowok yang menunjjukkan ketertarikan dengannya untuk melakukan pendekatan dengannya. Ditambah lagi, ia termasuk tipe cewek penggoda. Akhirnya, banyak sekali cowok yang dekat dengannya bahkan mengutarakan perasaan kepadanya. Dan ketika ada cowok yang mengungkapkan perasaannya kepadanya, ia tidak menolaknya. Maka ada beberapa cowok, untuk tidak mengatakan banyak, yang pernah menjadi korbannya.

Dalam sebuah kesempatan berkunjung ke rumah kontrakannya, saya sempat berbincang-bincang dengannya. Saya berdiskusi dengannya tentang Islam. Saya coba menjelaskan kenapa saya mempunyai pendapat tentang Islam, yang mungkin kalau dilihat dalam perspektif keislaman teman-teman KAMMI ataupun HTI dianggap liberal. Dalam diskusi tersebut ia menunjukkan rasa pahamnya terhadap penjelasan saya.

"Kenapa kamu tidak mau berjabat tangan dengan cowok?" tanya saya kemudian. "Inilah yang diajarkan oleh keluarga saya dan saya masih belum bisa merubah keyakinan yang sudah begitu melekat tersebut", jawabnya. Ooo... ternyata

Artikel Terkait:

Masukkan Email Untuk Berlangganan

0 komentar:

Post a Comment

Berikan Komentar Anda! Saya Akan Sangat Senang Bila Anda Melakukannya. Tapi Ingat!!! Komentar Yang Membangun ya?. Trims.