Sebagai umat beragama kita tidak bisa lepas dari doa. Mulai bangun tidur sampai dengan tidur lagi kita selalu berdoa. Bangun tidur berdoa, masuk ke kamar mandi berdoa, mandi berdoa, keluar kamar mandi berdoa, mau makan berdoa, keluar rumah bekerja, dan seterusnya.
Ada yang berpendapat bahwa doa bisa mengubah segalanya. Doa bagaikan mantra mujarab yang diharapkan mempu mengubah keadaan, bahkan membuat sesuatu yang mustahil bisa terjadi.
Di satu sisi ada yang berpendapat sebaliknya. Yang merubah keadaan kita adalah usaha atau ikhtiar kita, bukan doa. Doa tidak berarti apa-apa di hadapan usaha manusia.
Terus bagaimanakah sebenarnya hubungan ikhtiar dan doa?
Hubungan Antara Ikhtiar dan Doa
Doa secara harfiah berarti memanggil. Dengan doa kita sedang memanggil atau berkomunikasi dengan dengan Sang Maha Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Maka ketika seseorang berdoa sejatinya dia sedang melakukan komunikasi dengan Tuhannya. Tuhan berfirman dalam Qur'an "berdoalah kepadaku maka Aku kan mengijabahi."
Firman tersebut dimaknai bahwa Tuhan memerintahkan kepada hamba-Nya untuk berkomunikasi kepada-Nya maka Ia akan menjawab komunikasi tersebut. Ini menjadi sesuatu yang luar biasa dimana terjadi "perbincangan" antara Sang Pencipta dan mahluk.
Baca juga: Doa, Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha
Maka inti dari doa adalah komunikasi antara Tuhan dan hamba, bukan perubahan sesuatu yang diinginkan hamba kepada Tuhannya. Tuhan tidak harus mengabulkan apa yang diinginkan hamba-Nya. Doa bukanlah mantra "yang memaksa Tuhan" melakukan sesuatu sebagaimana diinginkan si pelafal mantra.
Karenya doa tidak harus dipertentangkan dengan ikhtiar atau usaha manusia. Usaha manusia adalah upaya untuk melakukan atau merubah sesuatu dengan memperhatikan atau mempelajari hukum-hukum Tuhan yang terkait dengan apa yang dilakukan.
Ada yang berpendapat bahwa doa bisa mengubah segalanya. Doa bagaikan mantra mujarab yang diharapkan mempu mengubah keadaan, bahkan membuat sesuatu yang mustahil bisa terjadi.
Di satu sisi ada yang berpendapat sebaliknya. Yang merubah keadaan kita adalah usaha atau ikhtiar kita, bukan doa. Doa tidak berarti apa-apa di hadapan usaha manusia.
Terus bagaimanakah sebenarnya hubungan ikhtiar dan doa?
Hubungan Antara Ikhtiar dan Doa
Doa secara harfiah berarti memanggil. Dengan doa kita sedang memanggil atau berkomunikasi dengan dengan Sang Maha Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Maka ketika seseorang berdoa sejatinya dia sedang melakukan komunikasi dengan Tuhannya. Tuhan berfirman dalam Qur'an "berdoalah kepadaku maka Aku kan mengijabahi."
Firman tersebut dimaknai bahwa Tuhan memerintahkan kepada hamba-Nya untuk berkomunikasi kepada-Nya maka Ia akan menjawab komunikasi tersebut. Ini menjadi sesuatu yang luar biasa dimana terjadi "perbincangan" antara Sang Pencipta dan mahluk.
Baca juga: Doa, Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha
Maka inti dari doa adalah komunikasi antara Tuhan dan hamba, bukan perubahan sesuatu yang diinginkan hamba kepada Tuhannya. Tuhan tidak harus mengabulkan apa yang diinginkan hamba-Nya. Doa bukanlah mantra "yang memaksa Tuhan" melakukan sesuatu sebagaimana diinginkan si pelafal mantra.
Karenya doa tidak harus dipertentangkan dengan ikhtiar atau usaha manusia. Usaha manusia adalah upaya untuk melakukan atau merubah sesuatu dengan memperhatikan atau mempelajari hukum-hukum Tuhan yang terkait dengan apa yang dilakukan.
1 komentar:
Tapi, terkadang, byk org yg mengeluh,
"Mengapa saya sering bgt berdoa, tp tdk terkabul juga?"
nah, apa tanggapan utk pertanyaan tersebut?
Post a Comment
Berikan Komentar Anda! Saya Akan Sangat Senang Bila Anda Melakukannya. Tapi Ingat!!! Komentar Yang Membangun ya?. Trims.